Reintegrasi Sosial




Reintegrasi merupakan suatu proses sosial dalam menyatukan kembali pihak-pihak yang berkonflik untuk berdamai atau bersatu kembali seperti kondisi sebelum terjadi konflik. Perubahan yang terjadi pada lembaga-lembaga kemasyarakatan dapat membuat pudarnya norma-norma dan nilai-nilai dalam masyarakat. Kondisi ini oleh Soerjono Soekanto disebut sebagai disorganisasi atau disintegrasi sosial. Awal terjadinya kondisi ini adalah situasi dimana ada ketidakseimbangan atau ketidakserasian unsur dalam masyarakat karena salah satu unsur dalam sistem masyarakat tidak berfungsi dengan baik.
Apabila terjadi disintegrasi sosial, situasi di dalam masyarakat itu lama-kelamaan akan menjadi chaos (kacau). Pada keadaan demikian, akan dijumpai anomie (tanpa aturan), yaitu suatu keadaan di saat masyarakat tidak mempunyai pegangan mengenai apa yang baik dan buruk, dan tidak bisa melihat batasan apa yang benar dan salah.
Dalam kebingungan tersebut, masyarakat berusaha untuk kembali pada tahap integrasi dimana lembaga politik, ekonomi, pemerintahan, agama, dan sosial berada didalam keadaan yang selaras, serasi, dan seimbang. Proses ini disebut dengan reintegrasi.
Dalam pandangan Sukanto, reintegrasi atau reorganisasi adalah proses pembentukan kembali norma-norma dan nilai-nilai baru untuk menyesuaikan diri dengan lembaga-lembaga yang mengalami perubahan.
Reintegrasi sosial adalah sebagian upaya untuk membangun kembali kepercayaan, modal sosial, dan kohesi sosial. Proses ini bukanlah proses yang mudah. Proses ini cukup sulit dan memakan waktu yang lama.

Dalam reintegrasi sosial sarana mengendalikan konflik sangat dibutuhkan oleh masyarakat yang berkonflik dengan tujuan untuk menetralkan ketegangan-ketegangan yang timbul dari dampak konflik. Contohnya:
a.       Melalui  kompromi antara perwakilan
b.      Yang berkonflik melakukan perdamaian dan menyadari kesalahan-kesalahan tindakan yang telah diperbuatnya
Faktor-Faktor Pendorong Reintegrasi Sosial
a.       Dalam proses asimilasi, reintegrasi sosial dapat dicapai karena adanya faktor-faktor
b.      Toleransi terhadap perbedaan
c.       Kesempatan yang seimbang dalam bidang ekonomi
d.      Sikap saling menghargai orang lain
e.       Sikap terbuka dari golongan yang berkuasa dalam masyarakat
f.        Persamaan dalam unsur-unsur kebudayaan
g.      Perkawinan campuran (amalgamation)
h.      Adanya musuh bersama dari luar

Media pembelajaran dapat anda akses lewat link sebagai berikut:
http://bit.ly/MediaReintegrasi

Sumber:
Maryati, Kun dan Juju Suryawati. 2014. Sosiologi:Kelompok Pemintan Ilmu-Ilmu Sosial. Jakarta. Esis Erlangga
Waluya, Bagja. 2009. Sosiologi 2 : Menyelami Fenomena Sosial Di Masyarakat Untuk Kelas XI SMA/MA/Program Ilmu Pengetahuan Sosial. Jakarta : Pusat Perbukuan Nasiaonal.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kesenjangan Sosial Ekonomi