Konsep Kelompok Sosial



  PENGERTIAN KELOMPOK SOSIAL SECARA UMUM      
Kelompok sosial merupakan suatu gejala yang sangat penting dalam kehidupan manusia, karena sebagian besar kegiatan manusia berlangsung didalamnya. Manusia dari sejak lahir hingga kini tanpa disadari telah menjadi anggota dari bermacam-macam kelompok. Dari mulai kelompok keluarga, kelompok masyarakat, kelompok etnik, dll. Konsep kelompok mempunyai berbagai makna, di kalangan ahli sosiologi kita jumpai berbagai usaha untuk mengklasifikasikan jenis kelompok, satu diantaranya ialah klasifikasi dari Robert Bierstedt (1948).
 Bierstedt menggunakan tiga kriteria untuk membedakan jenis kelompok, yaitu ada tidaknya organisasi, hubungan sosial diantara anggota kelompok, dan kesadaran jenis. Berdasarkan criteria tersebut kemudian ia membedakan menjadi 4 jenis kelompok yakni, kelompok asosiasi, kelompok sosial, kelompok kemasyarakatan, kelompok statistik.
 Kelompok sosial merupakan kelompok yang anggotanya mempunyai kesadaran jenis dan berhubungan atau melakukan kontak sosial dan komunikasi satu dengan yang lain tetapi tidak terikat dalam ikatan organisasi, contohnya adalah kelompok teman, kerabat, dan sebagainya.
  Apabila manusia dibandingkan dengan makhluk hidup lainnya seperti hewan, dia tak akan dapat hidup sendiri. Seekor anak ayam, walaupun tanpa induk, mampu mencari makanan sendiri demikian pula hewan-hewan lain seperti kucing, anjing, harimau, gajah, dan sebagainya. Manusia tanpa manusia yang lainnya pasti akan mati. Bayi misalnya, harus diajari makan, berjalan, bermain-main, dll. Jadi sejak lahir, manusia berhubungan dengan manusia lainnya. Yang membedakan manusia dengan hewan adalah kepunyaan daya pikir yang dapat dimanfaatkan manusia untuk mencari alat-alat materiil yang diperlukan untuk kehidupan.
   Dalam menghadapi alam sekeliling, manusia harus hidup berkawan dengan manusia-manusia lain dan pergaulan tadi mendatangkan kepuasan bagi jiwannya. Apabila manusia hidup sendirian, misalnya dalam keadaan terkurung dalam sebuah ruangan yang tertutup sehingga dia tak dapat mendengarkan suara orang lain atau tak dapat melihat orang lain, maka akan terjadi ganguan dalam perkembangan jiwannya. Naluri manusia untuk selalu hidup dengan orang lain disebut gregariousness sehingga manusia disebut social animal atau hewan sosial, hewan yang mempunyai naluri untuk senantiasa hidup bersama.
   Dalam menghadapi alam juga manusia akan melakukan penyesuaian dengan segala keadaan dan cuaca, misalnya manusia akan menjadi nelayan untuk menangkap ikan, manusia akan berburu untuk mencari makanannya. Semuanya akan menimbulkan kelompok-kelompok sosial didalam kehidupan manusia. Kelompok-kelompok sosial tersebut merupakan himpunan atau kesatuan-kesatuan manusia yang hidup bersama. Hubungan tersebut antara lain menyangkut kaitan untuk saling tolong menolong.
    Suatu kelompok sosial akan cenderung untuk tidak menjadi kelompok yang statis, tetapi selalu berkembang serta mengalami perubahan-perubahan, baik dalam aktivitas maupun bentuknya. Kelompok tadi dapat menambahkan alat-alat perlengkapan untuk dapat melaksanakan fungsi-fungsinya yang baru didalam rangka perubahan-perubahan yang dialaminya atau bahkan sebaliknya dapat mempersempit ruang lingkupnya. 

PENGERTIAN KELOMPOK SOSIAL MENURUT PARA AHLI
  1. Menurut Soerjono Soekanto Pengertian dari Kelompok sosial adalah himpunan atau kesatuan kesatuan manusia yang hidup bersama karena saling berhubungan di antara mereka secara timbal balik dan saling mempengaruhi.
  2. Menurut Hendro Puspito pengertian kelompok sosial merupakan suatu kumpulan nyata, teratur, dan tetap dari sejumlah individu yang melakukan peran-perannya yang saling berkaitan guna mencapai tujuan bersama.
  3. Menurut Paul B. Horton dan Chester L Hunt, Istilah kelompok sosial diartikan sebagai kumpulan manusia yang memiliki kesadaran akan keanggotannya dan saling berinteraksi
  4. Menurut George Homans, Kelompok Sosial adalah kumpulan individu yang melakukan kegiatan, interaksi, dan memiliki perasaan untuk membentuk suatu keseluruhan yang terorganisasi dan berhubungan timbal balik.
  5. Menurut R.M. Macler & Charles H.  kelompok sosial merupakan himpunan manusia yang saling hidup bersama dan menjalani saling ketergantungan dengan sadar dan tolong menolong.
  6. Menurut Baron dan Byrne kelompok sosial adalah sekumpulan manusia yang berinteraksi satu sama lain, saling mempengaruhi perilaku anggota yang lain, hubungannya stabil, ada tujuan yang bersifat umum bagi semua anggota, memiliki beberapa macam struktur sehingga ada peran didalamnya, adanya rasa keanggotaan dari kelompok tersebut.

CIRI-CIRI KELOMPOK SOSIAL SECARA UMUM
  1. suatu kesatuan yang nyata dan dapat dibedakan dari kesatuan manusia lainnya.
  2. Memiliki struktur sosial dan pembagian tugas antar anggotanya, dimana individu-individu yang menjadi anggotanya melaksanakan status dan peranan sosialnya.
  3. Setiap anggota kelompok sosialnya saling berinteraksi dan berkomunikasi sesuai dengan sistem nilai dan norma sosial yang telah di sepakati bersama.
  4. Memiliki kepentingan bersama dan norma-norma yang tegas sebagai pedoman bertingkah laku.
  5. Setiap anggotanya mempunyai motif yang sama.
  6. Terdapat akibat-akibat interaksi yang berlainan terhadap individu satu dengan yang lain berdasarkan rasa dan kecakapan yang berbeda-beda antara individu yang erlibat didalamnya.
  7. Adanya peneguhan norma pedoman tingkah laku anggota kelompok yang mengatur interaksi dalam kegiatan anggota kelompok untuk mencapai tujuan yang ada
  8. Adanya pergerakan yang dinamik
CIRI-CIRI KELOMPOK SOSIAL MENURUT BIERSTEDT
Bierstedt membagi kelompok menurut criteria yang sudah ia paparkan seperti berikut:
  • Kelompok Asosiasi : Dalam jenis kelompok ini para anggotanya mempunyai kesadaran jenis, dan pada kelompok ini dijumpai persamaan kepentingan pribadi maupun kepentingan bersama. Di samping itu di antara para anggota kelompok asosiasi kita jumpai adanya hubungan sosial dan adanya kontak serta komunikasi didalamnya. Selain itu antara para anggota juga ada ikatan organisasi formal.
  • Kelompok Sosial : Pada kelompok ini anggotanya memiliki kesadaran jenis dan berhubungan satu dengan yang lain tetapi tidak terikat dalam ikatan organisasi.
  • Kelompok Kemasyarakatan : Ciri dari kelompok ini adalah adanya kesadaran akan persamaan diantara mereka. Dalam kelompok ini belum ada kontak dan komunikasi diantara para anggota, juga belum ada organisasi. Dalam kelompok ini juga hanya ada persamaan kepentingan pribadi bukan kepentingan bersama.
  • Kelompok Statistik : Ciri dari kelompok ini adalah tidak merupakan organisasi, tidak adanya hubungan sosial antar anggota, dan tidak adanya kesadaran jenis, menurutnya kelompok ini hanya ada dalam arti analitis dan merupakan hasil ciptaan para ilmuwan sosial.

SUMBER
1. Sunarto, Kamanto. 2004. Pengantar Sosiologi. Edisi Revisi. Jakarta : Lembaga  Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.
2. Soekanto, Soerjono. 2013. Sosiologi Suatu Pengantar. Edisi Revisi 45. Jakarta: Rajawali Pers.
3. Jurnal sosiologi Belva Hendry Lukmana, DILEMA, Vol 32, No. 1 Tahun 2017http://file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PSIKOLOGI/195009011981032-­RAHAYU_GININTASASI/KELOMPOK_SOSIAL.pdf

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kesenjangan Sosial Ekonomi